Hj. Sitti Rohmi Djalillah
MATARAM -- Gelaran Superbike, L'Etape dan Hutama Karya Endurance Challenge yang bakal digelar mulai Agustus sampai November depan bakal menjadi lompatan pemulihan sektor pariwisata NTB.
Ketiga event berskala internasional itu diminta sebagai momentum kebangkitan pariwisata NTB dan dipersiapkan sebaik-baiknya.
"Tugas Dinas Pariwisata sebenarnya melakukan banyak promosi dan membuat grand desain pariwisata kita dengan melibatkan semua pihak yang mendukung bergeraknya pariwisata," ucap Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah, Senin (31/5).
Branding NTB sebagai tujuan pariwisata dunia harus menyebar ke seluruh dunia. Dimasa pandemi, promosi branding CHSE (Clean Health Safety Environment) menjadi jaminan kunjungan wisata selain branding wisata halal yang dulu diraih dengan kerja keras.
Wagub juga sepakat dengan program kerja Dispar yang mengedepankan wisata berkualitas dari jumlah kunjungan semata. Dengan begitu, keberlanjutan pariwisata dapat lebih terukur.
Selain itu, Wagub juga meminta pasar domestik wisatawan nusantara mulai digarap lebih serius.
"Intinya pemulihan pariwisata kita sudah berjalan sesuai rencana. Yang perlu adalah detail pelaksanaannya dengan berkoordinasi dengan semua pihak," tegasnya.
Dalam pertemuan dengan seluruh jajaran Dinas Pariwisata NTN, Hj Rohmi juga menegaskan, penyiapan destinasi wisata sebenarnya tanggung jawab kabupaten kota di luar program kementerian. Tujuannya agar semua aspek dalam membangun pariwisata dikerjakan semua orang tidak hanya pemerintah provinsi.
Dijelaskannya, sebagai daerah yang dilimpahi kekayaan alam, seni dan budaya, tugas seluruh stakeholder memastikan pelayanan terbaik dengan manajemen yang baik. Pelayanan ini disadari sebagai aset sendiri untuk dijual sebagai andalan ekonomi.
"Jadi tidak lagi bergantung dari seberapa besar anggaran yang dialokasikan untuk maintenance fasilitas, kebersihan, kesehatan dan lain lain," tegasnya.
Di sisi lain, sebagai destinasi super prioritas, pemerintah pusat juga berkepentingan memastikan persiapan berjalan dengan baik.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi mengatakan, sektor ekonomi kreatif juga menjadi pendukung pariwisata. Dari 17 jenis ekonomi kreatif yang ada disebutnya semua ada di NTB. Diantaranya, mode, kuliner, desain, kerajinan dan lain-lain.
"Kita akan kembangkan semaksimal mungkin untuk mendukung event pariwisata nasional dan internasional," ujar Yusron.
Ia menambahkan pula, pariwisata religi dengan menjadikan Islamic Center sebagai destinasi wisata unggulan mulai dibenahi, selain wisata edukasi seperti museum dan lain lain. (jl)