
LOMBOK TIMUR, jejaklombok.com-- Menjelang beroperasinya pabrik porang di Kecamatan Pringgabaya, Bupati Kabupaten Lombok Timur, H. Haerul Warisin menggelar rapat koordinasi dukungan porang, senin (26/5).
Diketahui Rakor tersebut ditujukan untuk mendukung proses produksi dan pemenuhan bahan baku.
Pada kesempatan itu, Bupati Haerul Warisin menyampaikan, porang merupakan salah satu jenis umbi yang banyak diminati, baik di luar maupun dalam negeri. Karena itu, ia menilai penting Lombok Timur mengambil peluang dalam bisnis tersebut.
"Kebutuhan pasokan bahan baku porang diperkirakan sebanyak 80 kg perhari, karena itu dibutuhkan kerjasama semua pihak," ucapnya.
"Kebutuhan pasokan bahan baku tidak bisa hanya mengandalkan pasokan dari Lombok Timur saja," imbuhnya.
Dia mengungkapkan, untuk lebih maksimal, pemerintah Kabupaten Lombok Timur telah menjalin komunikasi dengan beberapa daerah penghasil porang di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Meski demikian, Bupati Haerul Warisin berharap adanya komunikasi yang lebih intensif terkait produksi porang di masing masing kabupaten.
"Harus kita invasi lagi, kalau kebutuhan setiap hari tidak cukup, harus komunikasi dengan pulau jawa. Pengusaha harus bergerak dan mulai invasi keluar," tegasnya.
Tidak hanya itu, bupati juga mengharapkan kolaborasi pihak terkait untuk terus membina pengusaha porang. Terutama memberi perhatian penuh terkait bibit tanaman porang agar mendapat hasil yang lebih unggul dan skala besar.
Disisi lain, bupati menyebut pabrik porang di pringgabaya belum dikenal masyarakat. Hal itu dinilai menjadi kendala petani porang dalam memasarkan hasil panen yang ia miliki.
"Harus diviralkan, sehingga orang tahu di Lombok Timur ada pabrik besar. Dengan demikian petani yang memiliki porang dapat memasarkan hasil panennya," ungkapnya.
"Pemerintah juga harus tahu apa yang dilakukan, sehingga kedepan tidak menjadi pabrik yang mangkrak," pungkasnya.(jl)