MEDIA GATHERING: Sekda Lombok Timur, HM Juaini Taofik (tengah) saat memimpin media gathering situs tanggap Covid-19.
SELONG -- Belakangan Corona Virus Disease 19 kembali menjadi perbincangan. Pasalnya dalam kurun waktu satu minggu ini di beberapa daerah menunjukan lonjakan yang cukup tinggi.
Kondisi ini membuat pemerintah di daerah kembali mengambil ancang-ancang untuk menginjak rem darurat. Seperti yang dilakukan pemerintah Lombok Timur misalnya.
Sekda Lombok Timur, HM Juaini Taofik mengatakan, secara statistik tak ada lonjakan kasus virus mematikan tersebut. Saat ini, Lombok Timur berada pada zona kuning sejak 17 Juni yang lalu. Hanya saja, tidak menutup kemungkinan bakal bergeser ke zona orange.
"Pergeseran itu harus meningkatkan kewaspadaan semua elemen," ujarnya, pada saat media gathering dan perkenalan laman tanggapcovid.id yang digelar SNV, Kamis (17/6).
Untuk itu, ia mengingatkan kepada seluruh elemen, tetap menerapkan protokol kesehatan. Ini penting agar kasus Covid-19 terus meningkat. Terlebih lagi dengan telah masuknya varian baru virus tersebut ke Indonesia.
Ia merincikan kondisi terakhir di Lotim. Dia menyebutkan, angka kesembuhan pada posisi 96.70, sementara kematian mencapai 2.93 persen.
Di kesempatan yang sama, ia menyampaikan progres vaksinasi. Ia mengklaim sudah berjalan sesuai prioritas yang telah ditetapkan pemerintah dan WHO.
“Sudah dilakukan vaksinasi bagi para pelayan publik seperti tenaga kesehatan, PNS, dan guru, serta kelompok rentan lansia,” ungkap.
Kendati demikian, dirinya mengakui dari jumlah target tersebut, warga yang berusia di atas 18 tahun persentasenya masih kecil. Lantaran itu sebutnya, masih membutuhkan kolaborasi semua pihak.
Mengingat yang harus mendapat perhatian di bidang kesehatan tidak saja covid-19, tetapi ada persoalan-persoalan lain yang butuh segera ditangani.
Keberadaan laman ini harapnya, dapat memberikan informasi valid. Pada gilirannya mampu mengubah sikap dan perilaku masyarakat menghadapi pandemi yang belum ada tanda-tanda akan berakhir. (kin)