Iklan

terkini

Kasus Baru Covid-19 Cenderung Melandai

Jejak Lombok
Monday, August 24, 2020, Monday, August 24, 2020 WIB Last Updated 2020-08-24T11:14:13Z
TALKSHOW: Kadiskominfotik NTB, Gede Ariady saat menjadi narasumber di salah satu stasiun radio swasta di Mataram.

MATARAM--Kasus konfirmasi covid-19 di NTB belakangan waktu ini cenderung melandai. Data teranyar per tanggal 23 Agustus 2020, dari 2.595 kasus konfirmasi, 558 orang berstatus konfirmasi masih isolasi dan 1.889 orang dinyatakan telah sembuh.

Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat yang sebelumnya bertahan menjadi zona merah atau daerah dengan risiko penularan covid-19 tinggi, kini telah berubah menjadi zona oranye atau daerah dengan resiko sedang. Terakhir, testing dan tracing yang digelar Pemprov NTB di Pasar Kebon Roek memperlihatkan hanya satu orang yang terbukti reaktif dari 200 sample yang diambil.

Kendati begitu, Pemprov NTB bertekad tidak kendor dalam mengedukasi dan memastikan protokol kesehata tetap berjalan dengan ketat.

“Kasus covid-19 di NTB belakangan ini mengalami penurunan. Artinya ada kesadaran masyarakat untuk mengikuti himbauan pemerintah. Tapi, kita sebagai pemerintah tidak boleh kendor mengedukasi masyarakat,” jelas Kepala Dinas Diskominfotik NTB, I Gede Putu Aryadi, saat mengisi acara Bincang Gemilang di salah satu stasiun radio, Senin (24/8).

Dalam acara tersebut juga menghadirkan Kabid Pelayanan RSUD Provinsi NTB, dr Emirald Isfihan narasumber.

Penurunan kasus penularan covid-19, lanjut Gede, kini harus dibarengi dengan pembiasan diri untuk hidup di era tatatan baru. Ini karena covid-19 masih ada dan menghantui.

Gede menjelaskan, untuk mampu beradaptasi dengan tatanan baru di masa pandemi diperlukan 3 hal. Ketiganya yakni edukasi, komitmen, dan waktu.

Dengan memberikan edukasi yang benar, jelasnya, harus terus-menerus dan dibarengi dengan komitmen yang kuat dari semua pihak. Bukan tidak mungkin, tinggal butuh waktu saja semua unsur masyarakat bisa menjalani era tatanan baru dengan asyik dan bisa tetap produktif di tengah pandemi.

"Pemerintah sebagai pelayan masyarakat tidak boleh lelah mengingatkan dan menjaga kedisiplinan masyarakat. Harus menunjukan komitmen yang kuat. Agar tatanan baru bisa berjalan asyik dan kita tetap produktif," jelas Gede.

Pada kesempatan yang sama, Kabid Pelayanan RSUD NTB dr Emirald Isfihan memberikan tips jitu untuk dapat bertahan hidup di masa pandemi yang tetap asyik dan produktif. Dokter yang aktif bersosial media tersebut menjelaskan, vaksin covid-19 saat ini memang belum ditemukan tapi  masyarakat sementara dapat menggantinya dengan vaksin 3M. Yakni, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.

“Kita masih dalam masa pandemi, untuk sementara vaksin kita 3 M. Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak. Karena covid-19 ini nyata adanya,” jelasnya.

Data terakhir kasus covid-19 di NTB sendiri menyebutkan sebanyak 2.595 kasus konfirmasi covid-19. Rinciannya, 558 kasus konformasi masih isolasi, 1.889 orang sembuh, 148 orang meninggal, 453 kasus suspek masih isolasi, 1.545 kontak erat masih karantina, dan 571 pelaku perjalanan masih karantina. (jl)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kasus Baru Covid-19 Cenderung Melandai

Terkini

Iklan