L. Fathul Kasturi
SELONG--Pelaksanaan pembagian Kartu Tani untuk penebusan pupuk bersubsidi direncanakan di awal tahun 2021 ini. Namun dalam perjalanannya Kartu Tani hingga kini terdistribusi kurang dari seribu.
Kepala Bidang PSP, Dinas Pertanian Lombok Timur, Lalu Fathul Kasturi mengatakan, saat ini Kartu Tani baru terdistribusi hanya kurang seribu. Kendala distribusi kartu ini karena Covid-19.
"Sedianya dari 35 ribu penerima kartu ini, kita baru bisa distribusi kurang dari seribu," ucapnya, Kamis (7/1).
Kendati jauh dari target, pihaknya berharap di tahun 2021 pendistribusian kartu tersebut bisa terlaksana.
Para penerima kartu ini, bebernya, merupakan yang terdaftar dan terinput secara elektronik ke dalam IRDKK pupuk bersubsidi. Jumlah mereka yakni 154.000 petani. Mereka yamgbmasuk ke dalam data ini akan mendapatkan kartu tersebut.
"Kalau mereka tidak mendapatkan kartu tani, maka otomatis mereka tidak bisa menebus pupuk bersubsidi," katanya.
Dari pelaksanaan Kartu Tani ini, jelasnya, sampai sekarang ia belum mendapatkan petunjuk pedoman pelaksanaan atau teknis penggunaan katu tersebut. Praktis, pihaknya masih menunggu juklak dan juknis dari pusat.
"Terkecuali daerah-daerah yang mejadi pilot projek," sebutnya.
Daerah yang menjadi pilot project pun, katanya, baru terdistribusi 50 sampai 75 persen. Apalagi di Lombok Timur yang tidak menjadi percontohan.
"Sedangkan yang menjadi pilot project seperti Sumbawa, mereka sudah mengunakan Kartu Tani di bulan September," terangnya.
Sementara itu, yang belum mendapatkan kartu tani, lanjutnya, ada langkah-langkah yang dikeluarkan oleh pemerintah. Nantinya kelompok tani akan diberikan rekomendasi untuk menebus pengganti kartu tani itu.
Ia berharap ke depan Kartu Tani ini berjalan sesuai dengan harapan pemerintah pusat. Dengan demikian, petani mendapat pupuk tepat harga sesuai dengan harga HET yang ditentukan pemerintah pusat. (zaa)
