PANEN: Masyarakat Desa Bengkaung ketika panen madu trigona beberapa hari lalu.
GERUNG–Desa Bengkaung, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat (Lobar) mengembangkan potensi yang dimilikinya. Dua dari potensi itu berupa madu trigona dan taman wisata.
”Desa Bengkaung ini awal konsepnya menjadi destinasi wisata desa madu trigona,” kata Kades Bengkaung, H Faizul Bayani kepada JEJAK LOMBOK, Selasa (3/11).
Dengan ada pengembangan itu, kata dia, masyarakat rata-rata telah memiliki stup pengembangan madu trigona tersebut. Terutama untuk kawasan desa yang ada di atas. Karena Desa Bengkaung sejak 2019 lalu telah konsentrasi untuk pengadaan stup madu
”Panen raya yang dilakukan beberapa hari lalu ini, untuk pengadaan stup madu trigona di tahun 2019,” tuturnya.
Namun karena Covid-19 melanda, pihaknya belum bisa kembali mengembangkan potensi tersebut. Diperkirakan tahun depan bisa menggenjot kembali pengembangan ini.
Terkait dengan arah pengembangan itu, pihaknya mengaku telah memiliki masterplan. Yakni pengembangannya diarahkan untuk Kawasan Wisata Trigona Park.
"Mudah-mudahan di tahun 2021 bisa kita masuk ke kementerian untuk dikerjakan,” terangnya.
Selain madu trigona sebagai potensi utama, lanjut dia, ada potensi kedua lainnya dikembangkan seperti spot wisata. Desa ini dikenal sebagai daerah yang menampilkan view empat dimensi yaitu pegunungan, laut, perkotaan, dan hutan.
”Ini potensi yang memang akan terus kami kembangkan kedepannya,” jelasnya.
Terhadap rencana itu, pihaknya berharap agar masyarakat Bengkaung lebih diperhatikan seperti tahun ini. Memgingat mulai ada beberapa program desa dibantu Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Apalagi desa ini baru menginisiasi, sehingga masih butuh pendampingan dan perhatian.
”Untuk kedepannya kami berharap support ke desa,” imbuhnya.
Bupati Lobar H. Fauzan Khalid berkesempatan ikut pada saat panen raya madu trigona hasil yang diperoleh masyarakat. Bahkan langsung memberikan program senilai Rp 150 juta untuk penambahan stup madu trigona.
”Potensi yang dimiliki desa harus dikembangkan,” kata dia. (and)
