INDAH: Inilah latar belakang pemandangan indah yang disajikan dari Bukit Batu Gendang.
GERUNG–Masyarakat daerah di Indonesia sekarang ini sedang memanfaatkan aneka ragam potensi yang dimiliki untuk menjadi lokasi wisata. Tidak saja, potensi alam berupa pemandangan alam, pantai, gili-gili, pegunungan hingga perbukitan pun disulap menjadi obyek wisata, tidak terkecuali masyarakat di daerah Kabupaten Lombok Barat.
Baru-baru ini, salah satu bakal jadi destinasi wisata yang bernama Bukit Batu Gendang yang ada di Desa Giri Sasak, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat sedang memulai dikembangkan oleh pemerintah desa dan masyarakat setempat.
Kepala Desa Giri Sasak Hamdani saat ditemui di lokasi mengatakan untuk pengembangan wisata Bukit Batu Gendang untuk tahun ini sekitar kurang lebih 170 juta untuk penataan kolam termasuk fasilitas pendukung yang lainnya.
"Untuk kolam, sebenarnya bertujuan untuk pemandian umum masyarakat disini, tapi untuk dijadikan lokasi wisata juga bisa," terang Hamdani.
Tentang pengkajian penataan dan pembuatan kolam tersebut diakui Hamdani sudah ada kajian tentang debit air dan lainnya.
"Ukuran kolamnya nanti 10 × 15 m. Pertama kita bangun kolamnya untuk anak-anak dulu. Di samping itu kita juga siapkan alat main-main untuk anak-anak yang insyaallah pak H. Umar sudah siapkan," sambungnya.
Dijelaskannya juga, untuk pembangunan kolamnya akan dianggarkan tahun depan melalui Dana Desa (DD), dan untuk tahun ini baru sampai penataan fasilitas pendukung berupa berugak, spot selfie dan beberapa pendukung lainnya.
"Selain kolam renang, nanti kita siapkan juga untuk homestay sekitar 5 unit yang dikelola dari BUMDes. Sekarang BUMDes sudah jalan, sedang fokus untuk jual beras, bahkan untuk masyarakat juga, kadang-kadang satu kali per seminggu masyarakat bayar," akunya.
Menurutnya modal yang masuk ke BUMDes untuk wisata ini, untuk saat ini belum. Nanti dia menerima yang sudah jadi dalam bentuk hibah.
"Untuk tahun depan, kita ada mungkin 100 juta, tapi ini untuk dua lokasi yakni di "Negeri Di Atas Awan" di Bukit Batu Kelambu yang ada di Dusun Perendekan dan Bukit Batu Gendang ini sendiri." jelasnya.
Bukit Kelambu sendiri sebenarnya sudah banyak diketahui masyarakat luas, dan tidak kurang dari 20 orang per minggu datang untuk camping. Pengelolaan lokasi ini diserahkan Pemerintah Desa (Pemdes) kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Giri Sasak.
Luas lokasi wisata Batu Gendang dan area camping Batu Kelambu sendiri masing-masing adalah 3 hektar.
Ketua TP-PKK Lombok Barat Hj. Khairatun saat turun meninjau pengembangan obyek wisata baru Batu Gendang yang berada di Dusun Lendang Sedi Desa Giri Sasak mengaku, pemandangan alamnya sangat bagus dengan hamparan sawah. Apalagi pada sore hari dengan view matahari tenggelam dapat terlihat di balik gunung. Tetapi obyek ini masih ditata sekelilingnya seperti taman, berugak, tempat ayunan, spot-spot selfi dan akses jalannya.
"Obyek wisata ini bisa kita maksimalkan menjadi wisata desa, sehingga masyarakat sekitar bisa menikmati hasil dari wisata desa dan mengurangi pengangguran. Termasuk juga menambah destinasi wisata baru di Lombok Barat," harapnya.
Disebutkan Khairatun, yang terkenal di Lombok khususnya di Lombok Barat itu bukan pantainya saja.
"Pengalaman dari saya ketika dikoment oleh teman dari luar daerah. Kebetulan saya upload foto di bukit yang ada di Lombok Barat, teman bilang itu bagus sekali. Kenapa gak itu ditampilkan terus, kita taunya di Lombok itu pantainya. Artinya harus memperbanyak pilihan masyarakat untuk pengembangan wisata dengan potensi alam yang dimiliki berupa pemandangan alam, perbukitan, dan pegunungan," jelasnya.
Menurutnya, pilihan wisata itu banyak, tergantung pada budget yang ada. Sekarang ini refresing itu menjadi suatu kebutuhan, bukan lagi seperti dulu untuk orang-orang tertentu. Tetapi sekarang masyarakat dengan media yang ada berupa gadget handphone sedikit-dikit bisa foto selfi dimana saja dan itu bisa dinikmati oleh semua masyarakat.
Sementara itu Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat H. Umar Said menurutnya, lokasi wisata ini cukup bagus, tinggal bagai mana desa pengembangan dan mengelola dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Saya sebagai anggota DPR melalui aspirasi akan bantu sehingga diharapkan kedepan bisa menjadi daerah wisata yang diminati oleh masyarakat Lombok Barat dan bisa sampai sekup nasional, tetapi ini harus pelan-pelan," katanya.
Menurut Haji Umar panggilan akrabnya, sekarang ini yang terpenting adalah penataan, kemudian pengelolaanya. Ia memberi masukan ke Kepala Desa, untuk pengelolaan melalui BUMDes bisa membuat masterplan yang bagus, paling tidak desa punya konsultan untuk merancang tempat ini sehingga tertata rapi dan indah.
Lanjut kata dia, pengelolaan dan pengemasan bisa terancang sesuai dengan masterplan tadi, bisa tempat ini dijadikan destinasi wisata religi, bahkan bisa juga Pemerintah Daerah (Pemda) maupun desa menampilkan produk-produk lokal.
"Dan menurut saya yang paling penting pihak desa harus berkoordinasi dengan Pemda, tidak bisa hanya membangun dengan kemauannya desa saja. Namun yang perlu dibenahai saat ini adalah jalan atau akses ketempat ini, Dana aspirasinya sebesar 200 juta untuk pembangunan jalan dan itu belum cukup," jelasnya.
Meski belum cukup, ia berkomitmen akan terus memberikan dana aspirasinya, sebab aspirasi ini diperuntukan untuk kepentingan masyarakat.
"Kita sebagai anggota DPR Provinsi NTB dapil Lombok barat dan ini untuk kepentingan untuk memajukan daerah kita di bidang pariwisata. Rencana penambahan dana aspirasi dari DPR Provinsi harus menunggu perubahan, segala yang dibutuhkan oleh desa," terangnya. (and)