Iklan

terkini

Puluhan Ribu Dzuriyah TGH Muhammad Ali Batu Minta APH Adili Penceramah Mizan Qudsiyah

Jejak Lombok
Wednesday, January 5, 2022, Wednesday, January 05, 2022 WIB Last Updated 2022-01-05T08:09:48Z

Demonstrasi: Dzurriyat TGH Muhammad Ali Batu melakukan aksi demo di depan kantor Bupati Lombok Timur

 

Selong-- Ribuan masa yang tergabung dalam Aksi Bela Leluhur TGH. Ali Batu, turun ke jalan. Mereka menuntut agar pihak berwenang melakukan proses hukum terhadap penceramah Mizan Qudsiah.


Korlap Aksi Bela Leluhur TGH Ali Batu, Guru Muh Guntur Halba, dalam orasinya mengatakan beberapa makam di pulau Lombok merupakan tempat keramat. Dan salah satu yang disebut ialah makam TGH Ali Batu.


"Tentu kami sebagai keturunan anak, cucu, keturunan dan jemaah beliau (TGH Ali Batu) mengecam keras," kata pria yang karib disapa Guru Guntur ini dalam orasinya, Rabu (5/01)


Pernyataan seperti itu disebut Guntur, tak pantas keluar dari seorang yang mengaku dirinya ustazd yang memliki gelar akademik, dan lulusan luar negeri. Dia mengatakan, orang yang tidak berpendidikan saja sangat mengedepankan ahalakul karimah baik dalam bersikap maupun berucap.


Hal srmacam itu, kata dia, tak boleh dibiarkan. Sebab, tambahanya, kecintaannya kepada daerah dan ulama yang telah berjasa, salah satunya yakni TGH Muhammad Ali Batu.


Ia menyebut, jika dia (TGH Muhammad Ali Batu) tak berjuang dirinya yakin tidak akan ada masjid hingga mushalla berdiri di Gumi Sasak ini. Bahkan menurutnya, orang tak akan mengenal namanya iman islam.


"Oleh karena itu kami mohon kepada aparat penegak hukum, menindak lanjuti dengan secepatnya apa yang menjadi pernyataan Mizan Qudsiah LC, MA," tegasnya


Sebab, imbuhnya, pernyataan yang bersangkutan telah melukai hati mereka. Bahkan telah mencederai susana keamanan daerah yang telah terbangun dengan baik.


Ada pun tuntatan masa aksi ialah pertama, meminta kepada Bupati Lombok Timur, menindak tegas da'i, ustazd, dan tuan guru yang konten dakwahnya mengandung fitnah, ujaran kebencian, menghina, serta intoleran yang dapat menimbulkan keresahan dan ketegangan di Lotim.


Kedua, meminta kepada Bupati Lotim mengawal dan menjamin tegaknya proses hukum terhdap Mizan Qudsiah, salah satu petinggi Assunah agar mendapatkan sesuai dengan perbuatannya.


Ketiga, meminta Bapak Bupati Lombok Timur, mnghentikan aktivitas Assunnah dengan menutup tempat kegiatannya, khususnya di Kecamatan Sakra karena berdekatan dengan pusat pemakaman 


Dia menegaskan, agar yang bersangkutan segera diproses secara hukum. Jika tidak ia mengancam akan menempuh caranya sendiri.


"Apabila yang bersangkutan tidak diperoses hukum, maka kami akan menempuh cara kami sendiri," ucapnya


Terpisah Bupti Lombok Timur, HM Sukiman Azmy, menyebut dalam peristiwa itu banyak yang harus disikapi. Diantaranya ialah kasus pembakaran masjid.


"Ketika masjid ini dibangun, masyarakat berkeberatan lalu Pemda bersikap, masalahnya sudah selesai," kata Sukiman


Namun demikian, muncul oknum yang menurutnya mengatasnamakan majlis Assunnah. Yang berupaya meneruskan pembangunan masjid tersebut. Yang buntutnya masyarakat bereaksi.


Untuk persoalan masjid, kata dia, Pemda telah menawarkan akan dibeli dan hendak dijadikan aset daerah. Dan ustazd Abdullah Bin Muhammad Husni, selaku pimpinan Assunnah telah menyetujui hal tersebut.


Titik kulminasinya, ujar Sukiman, setelah beredarnya potongan video. Terkait hal itu, ucap dia, bagaimana Polri bersikap terkait peristiwa tetsebut. Sebab menurutnya, peristiwa itu tak berdiri sendiri.


"Tentu ada yang memotong, mengupload, dan menyiarkan kesana kemari yang mengakibatkan masyarakat kita menjadi resah," ujarnya


Disatu sisi, ujarnya, pelakunya juga harus ditemukan. Begitu juga dengan yang melakukan perusakan di markas Assunnah, harus mendapatkan hukuman yang sama.


Yang perlu diingat, bebernya, ada 2700 siswa di lokasi itu yang disebutnya mengalami keresahan dan tak bisa sekolah. Dan sebanyak 270 lebih tak bisa masuk lantaran takut.


Ia menyebut peristiwa ini berbuntut pada proses pendidikan di lokasi itu yang disebutnya tak berjalan dengan baik. 


Dirinya menyebut, yang bersangkutan tengah di tangani oleh Polda NTB. Lantaran itu dirinya berharap masyarakat tenang, dan percayakan proses tesebut kepada aparat.


"Percayakan kepada aparat penyeselesaian masalah ini. Tetap tenang masyarakat kita kondusif dan bekerja seperti biasa. Toh juga kalau berkerumun tidak menutup kemungkinan covid akan jadi marabahaya kembali," tandasnya (kin)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Puluhan Ribu Dzuriyah TGH Muhammad Ali Batu Minta APH Adili Penceramah Mizan Qudsiyah

Terkini

Iklan