Iklan

terkini

Transparansi Harga Masih Jadi Kendala Petani Lobster

Jejak Lombok
Thursday, March 25, 2021, Thursday, March 25, 2021 WIB Last Updated 2021-03-25T05:05:44Z

FASILITAS: Sebagai sentra budidaya lobster, kawasan Telong-elong bakal dibangunkan fasilitas pengolahan.

SELONG
-- Telong-Elong, Desa Jerowaru, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, hendak dijadikan sebagai sentra budidaya lobster. Rencana ini mengemuka saat Menteri Kelautan dan Perikanan RI mengunjungi kawasan tersebut.

Sekda Lombok Timur, HM Juaini Taofik selepas mendampingi Menteri KKP menyebutkan, kunjungan sang menteri bertujuan mendorong pengembangan kawasan Telong-elong sebagai sentra budidaya lobster. Langkah ini diambil guna meningkatkan produksi komoditas lobster di kawasan tersebut.

Sebagai salah satu kawasan budidaya lobster terbaik di NTB, lanjutnya, nelayan pembudidaya di kawasan Telong-elong nyatanya masih menghadapi beberapa kendala. Sebut saja seperti olahan hasil komoditas.

"Ini yang memerlukan pengawasan khusus. Tentunya agar terkelola dengan baik sehingga meningkatkan nilai jual," ucapnya, Kamis (25/3).

Secara khusus, ia menyinggung soal harga jual yang selama ini dinilai belum transparan. Kondisi ini praktis mengurangi keuntungan yang didapat pembudidaya.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menerangkan, kawasan tersebut hendak dijadikan sebagai kawasan budidaya lobster. Karena itu, ada sejumlah fasilitas yang akan dibangun di kawasan itu.

Salah satu prasarana yang hendak dibangun yakni, berupa lokasi tempat pengolahan budidaya pakan. Menurutnya, gedung tersebut akan diselesaikan dalam waktu enam bulan kedepan.

Langkah yang diambil ini menurut Sakti, akan menjadi solusi persoalan yang selama ini menjadi kendala. Lantaran itu masyarakat dituntut agar terlibat serta berperan sebagai pemasok.

"Kami akan memfasilitasi aktivitas jual beli pakan dengan membangun sebuah gedung khusus," ujarnya.

Tentu pihaknya akan memberlakukan mekanisme transparansi harga bagi pemasok pakan atau masyarakat lokal. Dengan demikian, nelayan tak mengalami kerugian.

“Tapi jangan lupa juga perhitungkan keuntungan untuk pembeli. Karena itu dibutuhkan proses yang panjang agar sama-sama untung," tandasnya. (kin)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Transparansi Harga Masih Jadi Kendala Petani Lobster

Terkini

Iklan