Iklan

terkini

Jangan Anarkis, Jangan Ada Klaster Omnibus Law

Jejak Lombok
Friday, October 9, 2020, Friday, October 09, 2020 WIB Last Updated 2020-10-09T03:55:23Z

KAWAL: Danrem 162/WB Brigjend TNI Ahmad Rizal Ramdhani saat mengawal massa unjuk rasa di depan Gedung DPRD NTB.

MATARAM
--Aksi unjuk rasa menolak pengesahan Undang-undang (UU) Cipta Kerja atau Omnibus Law terus menggema seantero negeri. Di NTB aksi serupa juga berlangsung kemarin, Kamis (8/10), di depan Gedung DPRD NTB di Jalan Udayana.

Selama proses unjuk rasa berlangsung, nampak diokasi Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani beserta jajarannya. Kehadiran pucuk pimpinan TNI di NTB ini tidak lain untuk bersinergi dengan Polda NTB berupaya mengendalikan massa pengunjuk rasa.

"Selalu kita ingatkan agar tertib dan tidak menodai aksi penyampaian aspirasi dengan tindakan-tindakan anarkis. Jangan lupa pula tetap berpedoman pada protokol kesehatan pencegahan Covid-19 selama berorasi," ungkapnya dalam rilis media yang disampaikan Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 162/WB, Jumat (9/10).

Kehadiran Danrem 162/WB, ungkapnya, dalam rangka membantu Polri maupun pemerintah daerah melaksanakan pengamanan demi menciptakan situasi kondusif. Termasuk mencegah terjadinya klaster baru penyebaran covid-19 khususnya di NTB.

"Sesuai dengan tema HUT TNI ke-75 Sinergi Untuk Negeri, maka inilah wujud sinergitas TNI-Polri dengan pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama memberikan pengabdian terbaik untuk negeri ini," terang Danrem.

Menurutnya, para pendemo khususnya mahasiswa adalah aset negara paling berharga. Mereka ini kelak akan melanjutkan cita-cita perjuangan bangsa dan memikul tanggung jawab menjalankan roda pemerintahan.

Karena itu, mereka dinilai membutuhkan pengawalan, arahan dan bimbingan dari para seniornya yang saat ini telah duduk di pemerintahan.

"Mahasiswa yang berorasi ini sedang belajar berdemokrasi, maka harus kita bimbing, kita jaga keamanan dan keselamatannya agar masa depan mereka tidak terciderai akibat tindakan mereka yang anarkis, termasuk mengamankan mereka dari covid-19," paparnya.

Selain itu, Brigjen TNI Rizal Ramdhani juga mengapresiasi aksi demontrasi yang berlangsung damai dan kondusif tersebut. Kendati terjadi sedikit ketegangan antara aparat dengan madsa yang berunjukrasa namun hal itu tidak berlangsung lama setelah dijelaskan dan menerima surat Ketua DPRD NTB bahwa permintaan pendemo telah dikirim ke Presiden Republik Indonesia.

"Massa pendemo membubarkan diri dengan tertib, selanjutnya bersama-sama dengan TNI-Polri membersihkan sampah-sampah yang berserakan di-sekitar Jalan Udayana," ungkap alumni Akmil 1993 itu menyatakan rasa bangganya. (jl)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Jangan Anarkis, Jangan Ada Klaster Omnibus Law

Terkini

Iklan