Iklan

terkini

Fauzan Khalid: Pengelolaan Manajemen Risiko Dimulai dari Perencanaan

Jejak Lombok
Friday, October 9, 2020, Friday, October 09, 2020 WIB Last Updated 2020-10-09T09:07:43Z

RAPAT: Bupati Lobar, HM Fauzan Khalid saat memimpin manajemen penanggulangan risiko bencana.

GERUNG
–Pengelolaan manajemen risiko dimulai dari perencanaan. Di konsep perencanaan itu harus bisa membagi pekerjaan-pekerjan yang diprogramkan sesuai dengan skala prioritas. 

Hal itu disampaikan Bupati Lombok Barat (Lobar) H Fauzan Khalid saat memberikan arahan terkait Pengelolaan Manajemen Resiko di Ruang Jayengrana, Jum'at (9/10).

"Kita harus mulai dari perencanaan dulu, setelah perencanaan itu selesai, kemudian dieksekusi oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk betul-betul harus dikelola manajemen risikonya. Sehingga yang dihasilkan itu betul bisa dirasakan manfaatnya," kata Fauzan.

Dia menyebut di hadapan semua OPD, sering sekali sebuah program itu terhambat oleh hal yang tidak berhubungan langsung dengan program. Karena itu, perlu diatur bagaimana manajemen pengelolaannya.

Ia lantas mencontohkan pembangunan infrastruktur di Sekotong. Padahal perencanaan sudah bagus, proses tender sudah bagus dan pemenang tender sudah bagus, tetapi di lapangan masih ditemukan ada gangguan. 

Karena itu, supaya hasil akhir itu baik, manajemen resiko harus dikelola.

Sementara itu, Koordinator Pengawas Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan NTB, Edi Sunardi, mendorong komitmen bagaimana mengelola ketidakpastian dan bagaimana memanaj kepastian dalam proses manajemen risiko yang dijalankan.

"Ada risiko di-recofusing, ada risiko di pelaksanaan, ada risiko pertanggungjawaban dan itu semua harus kita atur. Dan bagaimana kita memanage yang sudah pasti diterapkan di dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kita," katanya.

Dia menjelaskan, fokus hari ini semua langkah dan program di Pemkab Lobar itu harus dilakukan dengan pertimbangan dan kira-kira apa hambatan. Jadi hambatan-hambatan itu diidentifikasi dan diatur sehingga bisa sampai kepada tujuan.

"Ketika kita bicara manajemen resiko diharapkan itu bisa mengakuntaberitakan langkah kita untuk betul-betul mengurangi penyimpangan dan lain-lain," tutupnya. (jl)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Fauzan Khalid: Pengelolaan Manajemen Risiko Dimulai dari Perencanaan

Terkini

Iklan