Iklan

terkini

Tradisi Politik Terlalu Maskulin, Loteng Butuh Perempuan

Jejak Lombok
Saturday, June 27, 2020, Saturday, June 27, 2020 WIB Last Updated 2020-06-27T10:46:37Z
BERFOSE: Bacabup Loteng, Hj Lale Prayatni (jilbab merah) diapit ketua Hanura Loteng dan Inaq Saodah.
PRAYA--Sepanjang perjalanan politik Pilkada Lombok Tengah (Loteng), tak sekalipun pernah dipimpin perempuan. Narasi politik daerah ini tidak berlebihan dianggap terlalu maskulin.

"Atas dasar itulah kenapa saya bertekad maju dalam gelanggang politik daerah ini," ucap Bakal Calon Bupati Loteng, Hj. Lale Prayatni kepada awak media, Sabtu (27/6).

Figur yang kini menjabat sebagai Asisten II di Pemkab Lombok Barat ini menegaskan, keinginannya maju tidak lain karena kondisi anatomi politik sosial masyarakatnya. Kaum perempuan saat ini telah banyak yang memilki kemampuan sejejar dengan laki-laki.

Lale lantas menunjuk sejumlah fakta terkait hadirny kaum perempuan dalam kancah politik daerah. Ia menunjuk beberapa tokoh perempuan yang kini duduk di jabatan politik.

Sebut saja seperti wakil gubernur dan ketua DPRD NTB. Begitu juga dengan wakil bupati dan ketua DPRD Lombok Barat. Sementara di Pulau Sumbawa, ada Bupati Bima yang berasal dari kaum hawa.

Bukan hanya alasan itu, Lale Prayatni juga mengaku prihatin dengan kondisi daerah kelahiranny. Kedepan, Loteng di bawah kepemimpinannya dipastikan akan lebih maju dan memberikan ruang signifikan bagi perempuan.

Terhadap keinginan Lale Prayatni menjajal Pilkada Loteng, aktivis perempuan sekaligus pegiat media sosial, Inaq Saodah mengatakan, dirinya memastikan diri berada di barisan Lale. Sosok ini diyakini bisa membawa perubahan bagi daerah bermotto Tatas Tuhu Trasna tersebut.

Kehadiran Lale dalam kancah politik terangnya, tidak lepas dari garis keturunan Lale. Kakeknya merupakan Bupati pertama Loteng yakni Lalu Srinate Wire Said. Darah politik ini kemudian mengalir kepada sang ibu yang akrab dinamakan Lale Kuning.

"Lale Kuning ini adalah ibu dari Bu Lale. Ia pernah menjadi wakil rakyat dari kabupaten, provinsi hingga di pusat," ucapnya.

Inaq Saodah bertekad akan membantu Lale dalam pilkada nanti. Kehadiran dirinya membantu sosok ini agar ada perubahan cara pikir politik di Loteng.

Di tempat sama, Ketua Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Loteng, Fihiruddin mengatakan, kehadirannya di kediaman Lale tidak lebih saling jajaki. Terlebih saat partainya juga sedang saling jajaki pula dengan calon lain.

"Paket yang juga sedang kita saling jajaki yakni, Dwi-Normal. Tapi sejauh ini semuanya berproses," ungkapnya.

Namun demikian, potensi Lale untuk bisa mengendarai partainya bukan barang mustahil. Bisa jadi partai besutan Wiranto itu akan ditumpangi oleh Lale. (jl)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Tradisi Politik Terlalu Maskulin, Loteng Butuh Perempuan

Terkini

Iklan