Grafik perkembangan kasus COVID di NTB. |
MATARAM--Kasus kematian amibat serangan virus Corona di NTB sudah mencapai 152 orang. Dari jumlah itu, terbanyak disumbang oleh Kota Mataram.
Data yang dirilis Satgas Covid-19 NTB menyebutkan, sebanyak 72 warga asal Kota Mataram meninggal. Jumlah ini disusul sebanyak 42 kematian dari warga Lombok Barat.
Bertengger di posisi ketiga yakni Lombok Timur dengan 14 kematian. Lalu Lombok Tengah sebanyak 11 orang.
"Untuk Pulau Lombok, hanya Kabupaten Lombok Utara yang paling sedikit. Warga yang meninggal 4 orang," beber Ketua Pelaksanaan Harian Satgas Covid-19 NTB, HL Gita Ariadi dalam rilisnya, Selasa (25/8).
Bergeser di Pulau Sumbawa, lanjutnya, kasus kematian akibat virus asal Tiongkok ini relatif kecil. Kabupaten Sumbawa ditetapkan sebagai daerah terbanyak warganya yang meninggal dengan 4 kasus kematian.
Menyusul di posisi kedua yakni Kabupaten Sumbawa Barat dan Dompu dengan 2 kasus kematian. Lalu ada 1 kematian di Kota Bima. Sementara Kabupaten Bima masih mempertahankan diri sebagai daerah dengan nol kasus kematian.
Masih dalam rilis yang dikeluarkan, Gita Ariadi membeberkan adanya dua tambahan kasus kematian. Kasus ini terjadi Selasa (25/8).
Korban meninggal yakni IL, perempuan berusia 58 tahun asal Desa Lembar Lombok Barat. Ada juga G, perempuan berusi 56 tahun asal Cakranegara Kota Mataram.
"Jadi ada dua tambahan kasus kematian hari ini," jelasnya.
Selain itu, Gita juga menjelaskan status semua kabupaten kota di NTB. Dari 10 kabupaten kota ynag ada, 9 diantarany ditetapkan sebagai daerah berisiko sedang (zona orange). Hanya Kota Bima yang masih berstatus berisiko tinggi (zona merah)
Hingga saat ini, tercatat sebanyak 2.640 warga NTB dengan status terkonfirmasi positif. Berikutnya, sebanyak 565 warga dengan status konfirmasi masih diisolasi. (jl)