Iklan

terkini

Kota Mataram Harus Dikeroyok Hadapi Corona

Jejak Lombok
Wednesday, July 8, 2020, Wednesday, July 08, 2020 WIB Last Updated 2020-07-08T05:46:24Z
KEROYOK: Wagub NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalillah menginstruksikan agar Kota Mataram dikeroyok dalam penanggulangan virus corona.
MATARAM--Episentrum penyebaran virus corona di NTB masih berpusat di Kota Mataram. Ini ditandai dengan masih ditetapkannya daerah ini sebagai zona merah.

"Di NTB, kalau kita bisa cari episentrumnya sudah jelas, ada di Kota Mataram. Kita sekarang fokuskan penanganan masif di Kota Mataram," ungkap Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalillah, saat rapat koordinasi mingguan antar Forkopimda di Kantor Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) NTB, Selasa malam, (7/7).

Karena itu, kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan pandemi ini hendaknya bersama-sama fokuskan penanganan secara maksimal di Kota Mataram. Ibukota Provinsi NTB ini harus betul-betul dikeroyok, gotong royong mengatasi masalah virus tersebut.

Dengan penanganan masif diharapkan Kota Mataram bisa keluar dari zona merah. Salah satu hal yang ditekankan oleh Wakil Gubernur adalah kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan.

"Kita di Mataram ini harus betul-betul ekstra di dalam menertibkan protokol kesehatan agar dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

Menurutnya, ketegasan perlu ditingkatkan oleh pemerintah di tempat-tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan. Begitu juga di pasar-pasar tradisional dan tempat-tempat lainnya yang berpotensi menimbulkan keramaian.

Toko-toko yang tidak mematuhi protokol kesehatan juga diminta harus ditutup. Begitu juga di pasar-pasar, jika tidak memakai masker tidak boleh jualan dan juga belanja.

Rohmi menegaskan, protokol kesehatan sangat gampang dilaksanakan dan tidak membutuhkan biaya tinggi. Penerapan protokol ini sangat penting demi kebaikan bersama.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi dalam keterangannya menyampaikan bahwa per tanggal 7 Juli kemarin, ada 11 orang positif corona di kota Mataram. Sementara, pasien sembuh sebanyak 17 orang dan meninggal sebanyak 5 orang.

Hal ini menjadikan Kota Mataram sebagai daerah yang tertinggi tingkat penyebaran corona di NTB. Ia berharap dengan program-program yang telah disusun dapat menyelesaikan masalah pandemi ini.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kapolda NTB, Danrem 162/WB, Kepala Kejaksaan Tinggi, Perwakilan Lanal Mataram, Kepala Perwakilan BNN NTB, Kepala Pengadilan Tinggi, ketua MUI NTB, kepala Perwakilan Bulog NTB dan beberapa OPD Lingkup Provinsi NTB. (jl)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kota Mataram Harus Dikeroyok Hadapi Corona

Terkini

Iklan